Thursday, 24 November 2016

Paradigma Sosiologi (Substansi, Teori, Kelebihan dan Kelemahan Teori)

Nama    : Yoseph Benyamin Gai
Nim        : 1401090028
N
 
No.
Paradigma
Tokoh
Substansi
Teori
Tokoh
Isi Teori
Kelebihan
Kelemahan
1.


































Paradigma Fakta Sosial
































Emile Durkheim

































Fakta sosial dinyatakannya sebagai barang sesuatu (thing) yang berbeda dengan ide. Barang sesuatu  menjadi obyek penelitian dari seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni (spekulatif). Tetapi untuk memahaminya diiperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran manusia.
Fakta sosial terdiri atas dua macam yaitu fakta sosial material, misalnya arsitektur dan norma hukum. Sedangkan fakta sosial non material, misalnya egoisme, altruisme dan opini.













Teori Fungsionalisme Struktural
Durkheim, Talcott Parson, Robert K. Merton dan Herbert J. Gans
Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang di mana didalamnya terdapat bagian-bagian yang memiliki fungsinya masing-masing , dan saling menyatu dalam keseimbangan (Parson).
Robert K. Merton memiliki konsep yang disebut sifat dari fungsi, yakni fungsi manifest (fungsi yang diharapkan) dan fungsi laten (fungsi yang tidak diharapkan). Untuk itu teori ini lebih menekankan sosial order dan mengabaikan konflik atau masyarakat bergerak dalam kondisi statis dan seimbang.
Keteraturan terjadi karena masyarakat terikat secara informal atas institusi sosialnya.
Teori ini mampu menemukan fungsi  dari kesatuan masyarakat.
Teori ini dapat digunakan untuk menganalisa tentang keteraturan sosial.
Bersifat tertutup terhadap proses terjadinya perubahan sosial, karena terlalu menekankan order dan kemapaman struktur sosial yang sudah formal .
Struktur fungsional mempertahankan status quo dan tidak membuka kepada orang atau hal lain berperan. Keterlibatan non status quo dipandang sebagai ancaman bagi masyarakat dan pemegangan status quo.
Teori Konflik
Marx , George Simmel, Lewis A. Coser, dan Ralp Dahrendorf
Masyarakat berada dalam ketidakseimbangan yang selalu ditandai dengan adanya pertentangan atau konflik.
Keteraturan terjadi karena adanya pemaksaan oleh pihak yang berkuasa.
Dapat digunakan untuk menganalisa konflik sosial.
Teori ini menolak keseimbangan dalam masyarakat dan terlalu menekankan perubahan dalam konteks konflik.
Teori Sistem
Niklas Luhman

Adanya suatu kesatuan yang terintegrasi bagian-bagian yang ada merupakan suatu kesatuan..
Integrasi realitas sosial tingkat makro dan mikro akan menjadi inti sosiologi.
Mengandung keterbatasan yaitu meniadakan unsur historis.
Teori Sosiologi Makro
Max Weber
Teori yang difokuskan pada analisis proses sosial berkala besar dan besar dan jangka panjang. Meliputi teori tentang evolusionisme, sistem, konflik, perubahan sosial dan stratifikasi.
Dapat digunakan untuk menganalisa perubahan sosial masyarakat luas atau berskala besar.
Mengabaikan sifat mikro, sedangkan perubahan sosial bisa juga lebih mikro mencakup kelompok-kelompok masyrakat yang relatif kecil dari suatu bangsa,, atau kumpulan bangsa-bangsa.
2.

































































Paradigma Definisi Sosial

































































Max Weber






























































Struktur dan institusi sosial menjadi satu kesatuan yang membentuk tindakan manusia yang penuh arti dan makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Sebaliknya, tindakan individu yang diarahkan kepada benda mati atau obyek fisik semata tanpa dihubungkan dengan tindakan orang lain bukan suatu tindakan sosial.
















































Teori Aksi
































Max Weber
Sesuatu tidak akan dikatakan tindakan sosial jika individu tersebut tidak mempunyai tujuan dalam melakukan tindakan tersebut. Semakin rasional tindakan sosial tersebut, maka semakin mudah memahaminya.
Teori ini dari arti pentingnya terletak pada peranan yang dimainkannyadalam mengembangkan teori interaksionisme.































Teori ini cenderung memfokuskan analisis pada level individu dan mengabaikan faktor kolektivisme.

























Charles Horton Cooley
Sesuatu yang mempunyai arti penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Perasaan-perasaan individual , sentimen,dan ide-ide merupakan faktor yang mendorong manusia untuk berinisiatif atau mengakhiri tindakannya terhadap orang lain.
Talcott Parson
Teori perilaku mengabaikan sifat kemanusiaan manusia dan subyektivitas tindakan manusia. Sebaliknya, teori aksi sangat memperhatikan sifat kemanusiaan manusia dan subyektivitas tindakan manusia.
Roscoe Hinkle
Tindakan manusia muncul dari kesadarannya sendiri sebagai subyek, dan dari situasi eksternal dalam posisinya sebagai obyek. Sebagai subyek, manusia bertindak atau berperilaku tertentu dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Teori Interaksionisme Simbolik
John Dewey kemudian dikembangkan oleh beberapa tokoh sosiolog Amerika seperti William Isaac Thomas, George Herbert Mead, Herbert Blumer, Robert E. Park, William James, Ernest Burgess, James Mark Baldwin, Manfred Khun dan Kimball Young.
Prinsip dasar dari teori ini yaitu, (a) manusia pada dasarnya memiliki kemampuan berpikir, (b) kemampuan berpikir ini kemudian dibentuk melalui interaksi sosial, (c) individu dalam setiap interaksi dengan orang lain mempelajari makna dan simbol yang memungkinkan mereka menggunakan kemampuan berpikirnya, (d) setiap individu dapat memodifikasi makna dan simbol yang mereka gunakan dalam tindakan dan interaksi berdasarkan tafsir mereka atas situasi yang ada, (e) setiap individu dapat menentukan tindakan apa yang dilakukan setelah individu tersebut menafsirkan situasi, (f) dari interaksi ini kemudian individu tersebut menciptakan kelompok dan masyarakat.
Teori ini menekankan bahwa stimuli tidak secara langsung atau sendirirnya menimbulkan respon. Dengan  kata lain, respon bukan merupakan hasil langsung dari stimuli yang berasal dari di luar diri manusia.
Mengabaikan pembahasan pada struktur sosial makro, seperti nilai-nilai, norma sosial, hukum, serta institusi sosial dan terlalu fokus pada pembahasan interaksi sosial mikro, yaitu hubungan antar pribadi.
Teori Fenomenologi
Alfred Schultz
Tindakan manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberikan arti atau makna tertentu terhadap tindakannya itu, dan manusia lain memahami pula tindakannya itu sebagai sesuatu yang penuh arti. Dengan kata lain, teori ini berpendapat bahwa manusia atau individu bisa menciptakan dunia sosialnya sendiri dengan memberikan arti kepada perbuatan-perbuatannya itu.
Pemahaman langsung tentang pengalaman dan kesadaran yang dilalui oleh orang pertama yang didasari oleh faktor kesadaran dan pengalamanyayang ada didalamnya, dengan fenomenologi kita dapat mempelajari bentuk pengalaman dari sudut pandang orang yang mengalami sendiri.
Teori ini berbeda dari teori yang lain karena perhatiannya yang lebih besar kepada kehidupan sehari-hari yang diterimanya selalu benar.
Dunia yang benar adanya itu dapat dipelajari.
Kesadaran manusia yang sangat terbatas dan bias seringkali kita tidak dapat menyadari benar dengan apayang dilakukan atau katakan.
Teori ini menggunakkan metode observasi. Orang takkan dapat mempelajari proses berpikir aktor hanya dengan mengamati proses interaksi secara selintas.
3.
Paradigma Perilaku Sosial
B. F. Skinner
Tingkah laku seorang individu mempunyai hubungan dengan lingkungan yang mempengaruhinya dalam bertingkah laku. Tingkah laku manusia atau individu di sini lebih ditentukan oleh sesuatu diluar dirinya seperti norma-norma, nilai-nilai atau struktur sosialnya. Jadi dalam hal ini individu kurang sekali memiliki kebebasan.
Teori Behavioral Sociology
George C. Homan
Inti fokus analisis teori ini pada hubungan kausal atas perilaku individu. Teori ini menekankan adanya hubungan historis antara akibat tingkah laku yang terjadi dalam lingkungan individu dengan tingkah laku yang terjadi sekarang. Akibat dari tingkah laku yang terjadi di masa lalu apakah mempengaruhi tingkah laku yang terjadi di masa sekarang.
Teori ini selain disukai banyak sosiolog juga merupakan perspektif utama sosiologi kontemporer.
Teori ini merupakan implementasi dari perpaduan obyek kajian psikologi perilaku ke dalam sosiologi.
Teori ini cenderung memfokuskan analisis pada level individu dan mengabaikan faktor kolektivisme.


Teori Exchange
George C. Homan
Secara garis besar Homan menyusun lima proposisi dari teori ini yaitu, 
Semakin sering individu melakukan suatu tindakan tertentu yang dinilainya membawa keuntungan atau manfaat, maka semakin sering individu tersebut akan melakukan tindakan yang sama. 
Jika di masa lalu ada stimulus yang di mana tindakan individu tersebut memperoleh ganjaran (positif), maka semakin besar kemungkinan orang itu melakukan tindakan serupa.
Semakin tinggi apresiasi yang diberikan atas suatu tindakan individu, maka akan semakin sering individu melakukan tindakan tersebut. 
Semakin sering seseorang menerima satu ganjaran dalam waktu yang berdekatan, maka semakin kurang bernilai ganjaran tersebut. Dalam hal ini unsur waktu memainkan peranan penting. 
Bila tindakan seseorang tidak memperoleh ganjaran yang diharapkan atau menerima hukuman, maka akan timbul perasaan emosi atau kecewa dalam diri individu tersebut. Sebaliknya bila seseorang menerima ganjaran yang lebih besar dari apa yang dia harapkan, maka dia akan merasa senang dan lebih besar kemungkinan dia akan terus melakukan perilaku tersebut.
Teori ini dapat digunakan untuk mempelajari interaksi di spektrum yang luas dari hubungan yang romantis untuk hubungan kerja dalam organisasi. Pertama dijelaskan oleh Homans pada tahun 1958, itu tetap merupakan teori yang relevan yang terus menghasilkan penelitian baru.
Teori ini melihat interaksi manusia hanya sebagai proses rasional, dengan fokuspada formula ekonomi. Pada kritikus berpendapat bahwa karena pertukaran sosial berfokus pada hadiah untuk biaya keseimbangan itu tidak dapat menjelaskan alasan lain di balik bursa tertentu. Beberapa juga tantangan apakah manusia benar-benar mangambil waktu untuk berpikir tentang imbalan dan biaya saat memilki dan pertukaran atau membentuk hukum (Turner & West, 2007)




Saturday, 10 September 2016

Laporan Perjalanan Wisata

Nama tempat wisata : Taman Rekreasi Boneana Kupang, NTT
Hari, tanggal                  : Minggu, 01 Maret 2015
Pelapor                                       : Yoseph Benyamin Gai (Mahasiswa Pend. Sejarah Undana Kupang)
Lokasi tempat wisata: Kampung Boneana, Kupang Barat

Ø  Sejarah Terbentuknya Taman Rekreasi Boneana
C360_2014-11-09-14-19-22-214Taman Rekreasi Boneana Kupang merupakan salah satu tempat wisata yang paling eksotik di kota Kupang. Taman ini dibangun dengan tujuan untuk menyenangkan suasana liburan para wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Karena keinginan masyarakat kota kupang yang senang dengan nuansa taman-taman reakreasi seperti di Jawa, Bali dan taman-taman terkenal di tempat lainnya, didirikanlah di Boneana sebuah taman rekreasi yang tidak kalah menariknya dengan taman-taman rekreasi yang ada di daerah lainya.
Taman ini didirikan tahun 2012 dan baru difungsikan sekitar Januari 2013. Taman ini dilengkapi berbagai sarana dan prasarana yang cukup untuk memuaskan para pengunjung. Menurut pemilik tanah Ferdi Kana Lo taman ini akan dikembangkan lagi tempat wisata semacam waterboom dan kedepannya diharapkan akan menjadi salah satu alternatif wisatawan lokal maupun non lokal untuk berkunjung ke Kupang Barat.

Ø  Lokasi Taman Rekreasi Boneana
Taman ini terletak di kampung Boneana, Kupang Barat dengan luas kira-kira 10 hektare. Bagi yang sudah pernah ke Kupang Barat, pasti tahu jalan menuju ke taman tersebut, yakni melewati jalur ke arah Baktate, searah juga bila hendak menuju ke Pantai Air Cina dan Pantai Tablolong.

Ø  Manajemen Tempat Wisata
IMG-20141109-03538Biaya masuk ke Taman Rekreasi Boneana Kupang Rp. 5000 per orang, di dalamnya terdapat lopo payung dengan harga sewa Rp. 8.000/jam dan lopo besar Rp. 20.000/jam. Taman ini menyediakan taman bermain untuk anak-anak seperti ayunan, jungkat-jungkit dll secara gratis. Jika pengunjung hendak mengendarai perahu bebek ia harus membayar kepada petugas sebesar pancing15.000/2 orang. Bagi yang hendak memancing dapat menyewa alat mancing sebesar Rp. 15.000 diluar biaya mancing. Ada pula kafe Boneana yang tersedia berbagai menu makanan dan minuman. Terdapat juga beberapa kamar semacam homestay namun menurut petugas setempat belum layak difungsikan sebagaimana layaknya homestay pada umumnya.
Tampak yang menarik di Boneana yaitu ada perkebunan Mangga, Nangka dan buah-buah lainya di samping atas kolam area pemancingan dan beberapa area lahan perkebunan yang entah apa rencananya akan dikembangkan sesuai dengan rencana investor yang bersangkutan. Masih belum terlalu menarik namun semoga kunjungan-kunjungan berikutnya bisa ada perubahan yang lebih baik lagi.







Restorasi Meiji

MAKALAH

RESTORASI MEIJI

(Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Timur)




OLEH:
1.      YOSEPH B. GAI (1401090028)


JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2015



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Jalannya Restorasi Meiji............................................................... 2
         a). Akibat Pembukaan Jepang bagi Bangsa Asing................... 2
         b). Restorasi Meiji.................................................................... 2
B. Modernisasi Jepang akibat dari Restorasi Meiji........................... 3
   a). Pemerintahan....................................................................... 4
   b). Militer.................................................................................. 4
   c). Industri................................................................................ 6
   d). Pendidikan.......................................................................... 6
   e). Sosial Budaya...................................................................... 6
BAB III PENUTUP
      A. Kesimpulan................................................................................... 7
      B. Saran............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA












KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas rahmat Allah SWT karena atas rahmat-Nya semata, penulisan makalah dengan judul “Restorasi Meiji” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah dengan judul “Restorasi Meiji” bertujuan memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sejarah Asia Timur, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016.
Dengan terselesaikannya penulisan makalah ini penulis menyampaikan terima kasih  kapada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dalam penulisannya. Kami selaku penulis juga berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak terutama Civitas Akademika di Universitas Nusa Cendana.






                                                                                    Kupang, 16 September 2015


                                                                                                    Penulis
                                                                                               









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sepanjang sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar Hirohito (1926-1989). Pada zaman Meiji, Jepang melakukan reformasi yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.
Restorasi Meiji dikenal juga dengan sebutan Meiji Ishin, Revolusi, atau Pembaruan, adalah rangkaian kejadian yang menyebabkan perubahan pada struktur politik dan sosial Jepang. Restorasi Meiji terjadi pada tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang mencakup akhir zaman Edo dan awal zaman Meiji. Sebelum 1853 Jepang betul–betul merupakan negara yang sangat tertutup dan diperintah dengan cara yang sangat feodalistik. Dorongan modernisasi Jepang berawal dari hadirnya angkatan laut Amerika dibawah pimpinan Laksamana Perry. Beliau minta pintu gerbang Jepang dibuka dan minta berunding dengan tujuan agar Jepang membuka diri terhadap pihak asing, berdagang dan membolehkan kapal asing merapat di pelabuhan Jepang.
Mulai saat itulah bangsa Jepang terbuka matanya bahwa ada kekuatan-kekuatan besar diluar mereka. Semangat Bushido para samurai dengan pedang-pedangnya ditantang untuk mampu melawan kekuatan Amerika, orang kulit putih, orang Barat (sekalipun orang Amerika itu datangnya dari Timur). Sejak saat itu mereka berpikir untuk menjadi sekurang-kurangnya sama kuatnya dengan orang asing.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai latar belakang bangkitnya perekonomian Jepang pada zaman Meiji sehingga bisa menjadi negara yang maju setara dengan negara Barat.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Jalannya Restorasi Meiji?
2.      Bagaimanakah Modernisasi Jepang Akibat dari Restorasi Meiji?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui Jalannya Restorasi Meiji.
2.      Untuk mengetahui Modernisasi Jepang Akibat dari Restorasi Meiji.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Jalannya Restorasi Meiji
a)      Akibat Pembukaan Jepang bagi Bangsa Asing
Pembukaan Jepang bagi bangsa asing ini telah membawa akibat yang signifikan bagi bangsa Jepang terutama kekuasaan shogun, sebab pembukaan wilayah itu menimbulkan munculnya perasaan anti-Shogun, Shogun dianggap lemah dan menjual tanah airnya kepada bangsa Asing, di samping itu gerakan pro-Tenno juga semakin kuat di mana Komei Tenno yang menolak untuk menandatangani perjanjian shimoda dianggap sebagai orang kuat dan Shogun harus mengembalikan kekuasaannya kepada Tenno.
Kekacauan itu ditambah dengan adanya pemberontakan Satsuma dan Chosu 1863. Keluarga Satsuma dan Chosu merupakan keluarga yang anti Shogun. Tindakan pembukaan Jepang dianggap sebagai sebuah penghinaan, oleh karena itu mereka membunuh bangsa-bangsa Asing dan menyerang angakatan laut Amerika di Pelabuhan Shimonoseki. Dalam serangan balasan yang dilakukan Amerika, Inggris, Perancis dan Belanda, Satsuma dan Chosu akhirnya menyerah.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Satsuma.)
b)     Restorasi Meiji
Masa-masa menjelang peralihan kekuasaan tersebut telah menimbulkan ketegangan tersendiri di Jepang yaitu antara Tenno yang didukung Satsuma dan Shogun, bangsa asing (Inggris, Perancis) berusaha ikut campur tangan untuk melemahkan Jepang dengan mengobarkan perang saudara. Inggris ingin mendukung Tenno dan Perancis Shogun. Tetapi baik Tenno maupun shogun menolaknya. “tidak akan ada perang saudara di Nippon” kata Yoshinobu dengan tegas.
Setelah Shogun Tokugawa terakhir menyerahkan kekuasaannya kepada Kaisar Meiji pada 1867, maka berakhirlah kekuasaan Bakufu di bawah Tokugawa, yang berlangsung selama 264 tahun, (1603-1867) dan berakhir pula kekuasaan militer yang telah berlangsung lebih kurang 650 tahun (I Ketut Suradjaja, 1984: 21). Meizi Tenno (Matsuhito 1867-1912 pada waktu itu baru berusia 14 tahun) akhirnya memegang tampuk pemerintahan Jepang dan membuka zaman baru yang gemilang bagi Jepang.
Peristiwa di atas dikenal dengan sebutan “Restorasi Meiji”. Tenno memakai sebutan nama masa pemerintahan Meiji. Meiji sendiri diartikan yang berfikiran cerah dan fikirannnya diterangi. Langkah awal yang dilakukan Tenno yang baru ialah memindahkan ibukota dari Kyoto ke Tokyo (1869), dimana berdasarkan dari ajaran Shintoisme diciptakan bendera kebangsaan Jepang yang diberi nama Hinomaru didasarkan atas Ameterasu sebagai dewa matahari dan lagu kebangsaan kimigayo berdasar atas keabadian Tenno sebagai dewa. Shintoisme sendiri akhirnya diresmikan sebagai agama Negara. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kekokohan kebangsaan Jepang yang akan dijadikan dasar modernisasi Jepang. Pada tanggal 6 April 1868 Tenno mengeluarkan proklamasinya yang terkenal yaitu:
1.      Akan dibentuk parlemen.
2.      Harus bersatu untuk mencapai kesejahteraan bangsa.
3.      Semua jabatan terbuka untuk semua orang.
4.      Adat-istiadat kolot yang menghalang-halangi kemajuan harus dihapuskan.
5.      Mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin untuk pembangunan Negara (Soebantardjo, 1958: 10).

B.     Modernisasi Jepang Akibat dari Restorasi Meiji     
Restorasi Meiji ini dibarengi degan re-organisasi dalam pemerintahan dan pembaharuan-pembaharuan dalam bidang sosial ekonomi kebudayaan militer pendidikan. Restorasi Meiji inilah sebagai katalis dalam kemajuan Jepang menuju negara industri maju. Keberhasilan Restorasi Meiji ini diakui dunia tidak ada bandingannya di seluruh dunia. Dalam jangka waktu hanya sekitar 30 tahunan telah berhasil membawa Jepang dari negara terisolasi, terbelakang dan tradisional menjadi negara maju yang kompetitif dengan negara-negara barat.
Restorasi Meiji ini juga telah melahirkan tokoh-tokoh yang amat berpengaruh bagi kemajuan Jepang seperti Fukuzawa Yukichi tokoh modernisasi pendidikan Jepang, Dalam era Restorasi Meiji ini ia mampu memberi pengaruh yang amat besar, yang hingga kini mampu menggerakkan masyarakat Jepang untuk mencari ilmu dan terus belajar. Restorasi Meiji mengakselerasi industrialisasi di Jepang yang dijadikan modal untuk kebangkitan Jepang sebagai kekuatan militer pada tahun 1905 di bawah slogan "Negara Makmur, Militer Kuat" (fukoku kyōhei?)
Pemerintah Oligarki Meiji yang bertindak atas nama kekuasaan kaisar memperkenalkan upaya-upaya mengonsolidasi kekuasaan untuk menghadapi sisa-sisa pemerintahan zaman Edo, keshogunan, daimyo, dan kelas samurai.
Pada tahun 1868, semua tanah feodal milik Keshogunan Tokugawa disita dan dialihkan di bawah "kendali kekaisaran". Tindakan ini sekaligus menempatkan mereka di bawah kekuasaan pemerintahan baru Meiji. Pada tahun 1869, daimyo Domain Tosa, Domain Hizen, Domain Satsuma, dan Domain Chōshū yang telah berjasa melawan kekuasaan keshogunan, dibujuk untuk mau "mengembalikan domain mereka kepada kaisar." Daimyo lainnya juga selanjutnya diperintahkan untuk melakukan hal yang sama. Dengan adanya penghapusan wilayah domain, maka untuk pertama kalinya tercipta pemerintahan Jepang yang terpusat dan berkuasa di semua wilayah negeri.
Pada tahun 1871, semua daimyo dan mantan daimyo dipanggil untuk menghadap kaisar untuk menerima perintah pengembalian semua domain kepada kaisar. Sekitar 300 domain (han) diubah bentuknya menjadi prefektur yang dipimpin oleh gubernur yang ditunjuk oleh negara. Pada tahun 1888, beberapa prefektur telah berhasil dilebur menjadi satu sehingga jumlah prefektur menciut menjadi 75 prefektur. Kepada mantan daimyo, pemerintah berjanji untuk menggaji mereka sebesar 1/10 dari pendapatan bekas wilayah mereka sebagai penghasilan pribadi. Selanjutnya, utang-utang mereka berikut pembayaran gaji serta tunjangan untuk samurai diambil alih oleh negara. (wikipedia.org/restorasi-meiji).
a)      Pemerintahan
1.      Tenno menjadi kepala negara (bersifat dewa abadi).
2.      Dihapuskannya sistem feodalisme.
3.      Daimnyo-daimnyo atau bangsawan dirubah kedudukannya dan dijadikan sebagai pegawai negeri dan tanah-tanah yang mereka kuasai diserahkan kepada Tenno.
4.      Pemerintahan diatur secara barat dengan adanya kabinet dan parlemen.
5.      Disahkannya UUD pada tanggal 11 Februari 1890 oleh Tenno.
(Leo S. Agus, 2012: 124-125)
b)     Militer
Dalam bidang militer pemerintahan yang baru membangun angkatan perangnya secara modern, di mana angakatan darat dipegang oleh keluarga Chosu dan dibuat secara Jerman, dan angkatan Laut dipegang oleh keluarga Satsuma dibentuk secara Inggris. Disamping itu tiap-tiap warga negara yang berumur 20 tahun dikenakan wajib militer dan setelah itu untuk praktek mereka dikirim ke daerah-daerah perbatasan yang berbahaya. Kementerian pertahanan tidak bertanggung jawab kepada parlemen, tetapi kepada Tennno dengan demikiankementerian pertahanan sangat kuat kedudukannya dan akhirnya menjelma menjadi Gunbatsu (pemerintahan dictator militer), Jepang pun memiliki angkatan pertahanan yang kuat karena setengah dari anggaran belanja negara dipergunakan untuk militer.
Bersama dengan modernisasi angkatan perang ini timbul kemabali apa yang dikenal sebagai semangat Bushido sebagai dasar jiwa ketentaraan. Prajurit Jepang harus memegang teguh ajaran Bushido artinya menginsafi kedudukannya masing-masing di dalam hidup ini, mempertinggi derjat dan kecakapan diri, melatih dirinya lahir batin untuk menyempurnakan kecakapannya dalam ketentaraan, memegang teguh disiplin, menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan tanah air sampai titik darah yang terakhir. Mati untuk tenno adalah bentuk mati yang sempurna dan termulia. Bushido inilah yang memberi kekuatan lahir batin kepada tentara Jepang. Akibat dari modernisasi militer ini maka secara otomatis golongan Samurai dihapuskan dan ini menyebabkan timbulnya pemberontakan yaitu pemberontakan Satsuma.
Pemberontakan Satsuma (Seinan Senso, Perang Barat Daya) adalah pemberontakan klan samurai Satsuma yang dipimpin Saigo Takamori terhadap Tentara Kekaisaran Jepang, yang berlangsung 11 bulan di awal era Meiji, dimulai pada tahun 1877. Perang saudara ini merupakan perang saudara terakhir dan terbesar di Jepang. Perang terjadi di Kyushu, tepatnya di tempat yang sekarang bernama Prefektur Kumamoto, Prefektur Miyazaki, Prefektur Oita, Prefektur Kagoshima.
Pemberontakan Satsuma disebabkan oleh adanya perubahan sistem pada pemerintahan, yang menyebabkan kekecewaan para samurai. Modernisasi Jepang telah menyebabkan hilangnya kekuasaan samurai dan penghancuran sistem tradisional. Peraturan Penghapusan Pedang Haito-rei yang melarang samurai membawa katana juga merupakan salah satu penyebab terjadinya pemberontakan ini.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Saigo Takamori, yang pada sepuluh tahun lalu memimpin pasukan Jepang untuk mengalahkan samurai klan Tokugawa. Mulanya, Saigo setuju dengan konsep Restorasi Meiji. Tapi, perlahan-lahan, ia jadi ikut membangkang, karena Restorasi Meiji menghapus segala bentuk samurai dan atributnya. Slogan para pemberontak adalah "Pemerintah Baru, Moralitas Tinggi" (Shinsei Kotoku). Mereka tidak meninggalkan atribut Barat, seperti memakai meriam dan senjata api. Saigo sebagai panglima perang juga memakai baju militer ala barat. Barulah di saat stok senjata mereka habis, mereka memakai katana dan panah. (Leo S. Agus, 2012: 124-125)
Pertempuran berlangsung selama enam minggu, dan Saigo Takamori hanya memiliki 300-400 prajurit yang tersisa. Pada pertempuran terakhir, yaitu pertempuran Shiroyama, Saigo luka berat. Dalam keadaan hampir tertangkap pasukan pemerintah, Saigo melakukan seppuku pada 24 September 1877. Peperangan ini menghabiskan dana besar di pemerintah Jepang, sekaligus merupakan akhir dari kelas samurai di Jepang. Sepuluh tahun kemudian, Kekaisaran Jepang meminta maaf dan memberikan gelar kemuliaan kepada Saigo Takamori sebagai samurai yang terakhir. (Leo S. Agus, 2012: 124-125)
c)      Industri
Hal ini ditempuh dengan melakukan modernisasi pada mesin-mesin produksi yang dibutuhkan bagi modernisasi perusahaan the, sutera, pertanian dan kemudian industri. Mesin-mesin tersebut diekspor secara besar-besaran dari Inggris, berikut ahli-ahli tekniknya didatangkan dari luar negeri terutama Inggris untuk mendirikan pabrik-pabrik, dok-dok dan pusat-pusat listrik. Dengan timbulnya industri timbul juga golongan baru di Jepang yaitu kapitalis baru yang berkuasa di bawah militer. (Leo S. Agus, 2012: 124-125)
d)     Pendidikan
Restorasi Meiji juga membawa perubahan pada bidang pendidikan, dimana anak-anak Jepang mulai mendapatkan pendidikan secara barat hal yang tidak mungkin terjadi pada masa Shogun. Dalam system baru ini tiap anak yang berumur 6 tahun sudah dikenakan kewajiban belajar dan itu berlaku bagi semua penduduk. Untuk tiap 600 penduduk diadakan 1 sekolah rendah. Negara dibagi menjadi 8 daerah pendidikan, tiap daerah diberi 32 buaj sekolah menengah dan 1 buah universitas.
Hal yang terpenting adalah pengiriman pelajar-pelajar keluar negeri untuk menyempurnakan ilmu pengetahuannya tenatang Barat. Sekembalinya ke Jepang mereka ditugaskan dalam pembangunan dan modernisasi Negara. Hal ini sangat berhasil karena dalam 50 tahun jepang sudah menjadi Negara modern. (Leo S. Agus, 2012: 124-125)
e)      Sosial Budaya
            Terjadinya perubahan sosial masyarakat Jepang pada masa pemerintahan Meiji cukup merugikan beberapa golongan masyarakat yang terbentuk pada zaman feodal. Salah satunya yaitu golongan samurai. Adanya perubahan sosial tersebut membuat sebagian besar dari mereka terabaiakan pada awal pemerintahan Meiji. (Leo S. Agus, 2012: 124-125)








BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Restorasi Meiji yang terjadi di Jepang telah mengubah Jepang menjadi negara modern dan imperialis, di mana pembangunan yang dilakukan pada akhirnya menjerumuskan mereka kedalam Perang dunia II. Jepang yang tadinya merupakan masyarakat yang kolot dan terisolir secara drastis berubah menjadi masyarakat yang modern.
Restorasi Meiji ini tidak akan mampu berjalan jika tidak diimbangi dengan kemampuan dan etos kerja yang baik dari masyarakatnya. Sebuah bangsa tidak akan bisa maju jika tidak ada keinginan dari dalam bangsa itu untuk merubahnya. Satu hal yang mesti kita ingat dari Restorasi Meiji adalah bahwa antara unsur-unsur baru dan unsur-unsur tradisional semuanya berjalan secara bersama-sama. Jadi bisa kita katakan meskipun Jepang mengalami perubahan di berbagai bidang dan sektor. Nilai-nilai tradisi leluhurnya tetap terjaga dengan baik hingga sekarang. Ini memberikan pelajaran bagi kita bahwa modernisasi bukan berarti merubah pola hidup dan tradisi lama leluhur yang positif dengan budaya barat.

B.     Saran
Penulis menyarankan kepada setiap pembaca agar dapat mencari referensi lain untuk menambah wawasan pembaca tentang sejarah Asia Timur. Semoga dengan kehadiran makalah ini membangkitkan motivasi kita untuk membangun bangsa dan negara kita agar lebih maju di segala bidang seperti halnya yang terjadi di Jepang mulai saat terjadinya restorasi meiji.










DAFTAR PUSTAKA

Agung S., Leo.2012. Sejarah Asia Timur 1.Yogyakarta:Ombak
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Satsuma.
http://www.freelists.org/archives/nasional_list/12-2005/msg00076.html.