No.
|
Paradigma
|
Tokoh
|
Substansi
|
Teori
|
Tokoh
|
Isi Teori
|
Kelebihan
|
Kelemahan
|
||
1.
|
Paradigma
Fakta Sosial
|
Emile Durkheim
|
Fakta sosial
dinyatakannya sebagai barang sesuatu (thing)
yang berbeda dengan ide. Barang sesuatu
menjadi obyek penelitian dari seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak dapat
dipahami melalui kegiatan mental murni (spekulatif).
Tetapi untuk memahaminya diiperlukan penyusunan data riil di luar pemikiran
manusia.
Fakta sosial
terdiri atas dua macam yaitu fakta sosial material, misalnya arsitektur dan
norma hukum. Sedangkan fakta sosial non material, misalnya egoisme, altruisme
dan opini.
|
Teori
Fungsionalisme Struktural
|
Durkheim,
Talcott Parson, Robert K. Merton dan Herbert J. Gans
|
Masyarakat
merupakan suatu kesatuan yang di mana didalamnya terdapat bagian-bagian yang
memiliki fungsinya masing-masing , dan saling menyatu dalam keseimbangan
(Parson).
Robert K.
Merton memiliki konsep yang disebut sifat dari fungsi, yakni fungsi manifest
(fungsi yang diharapkan) dan fungsi laten (fungsi yang tidak diharapkan). Untuk
itu teori ini lebih menekankan sosial order dan mengabaikan konflik atau masyarakat
bergerak dalam kondisi statis dan seimbang.
Keteraturan
terjadi karena masyarakat terikat secara informal atas institusi sosialnya.
|
Teori ini
mampu menemukan fungsi dari kesatuan
masyarakat.
Teori ini
dapat digunakan untuk menganalisa tentang keteraturan sosial.
|
Bersifat tertutup
terhadap proses terjadinya perubahan sosial, karena terlalu menekankan order
dan kemapaman struktur sosial yang sudah formal .
Struktur
fungsional mempertahankan status quo dan tidak membuka kepada orang atau hal
lain berperan. Keterlibatan non status quo dipandang sebagai ancaman bagi
masyarakat dan pemegangan status quo.
|
||
Teori Konflik
|
Marx , George
Simmel, Lewis A. Coser, dan Ralp Dahrendorf
|
Masyarakat
berada dalam ketidakseimbangan yang selalu ditandai dengan adanya
pertentangan atau konflik.
Keteraturan
terjadi karena adanya pemaksaan oleh pihak yang berkuasa.
|
Dapat
digunakan untuk menganalisa konflik sosial.
|
Teori ini
menolak keseimbangan dalam masyarakat dan terlalu menekankan perubahan dalam
konteks konflik.
|
||||||
Teori Sistem
|
Niklas Luhman
|
Adanya suatu
kesatuan yang terintegrasi bagian-bagian yang ada merupakan suatu kesatuan..
|
Integrasi
realitas sosial tingkat makro dan mikro akan menjadi inti sosiologi.
|
Mengandung
keterbatasan yaitu meniadakan unsur historis.
|
||||||
Teori
Sosiologi Makro
|
Max Weber
|
Teori yang
difokuskan pada analisis proses sosial berkala besar dan besar dan jangka
panjang. Meliputi teori tentang evolusionisme, sistem, konflik, perubahan
sosial dan stratifikasi.
|
Dapat
digunakan untuk menganalisa perubahan sosial masyarakat luas atau berskala
besar.
|
Mengabaikan
sifat mikro, sedangkan perubahan sosial bisa juga lebih mikro mencakup
kelompok-kelompok masyrakat yang relatif kecil dari suatu bangsa,, atau
kumpulan bangsa-bangsa.
|
||||||
2.
|
Paradigma
Definisi Sosial
|
Max Weber
|
Struktur dan
institusi sosial menjadi satu kesatuan yang membentuk tindakan manusia yang
penuh arti dan makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada
tindakan orang lain. Sebaliknya, tindakan individu yang diarahkan kepada
benda mati atau obyek fisik semata tanpa dihubungkan dengan tindakan orang
lain bukan suatu tindakan sosial.
|
Teori Aksi
|
Max Weber
|
Sesuatu tidak
akan dikatakan tindakan sosial jika individu tersebut tidak mempunyai tujuan
dalam melakukan tindakan tersebut. Semakin rasional tindakan sosial tersebut,
maka semakin mudah memahaminya.
|
Teori ini dari
arti pentingnya terletak pada peranan yang dimainkannyadalam mengembangkan
teori interaksionisme.
|
Teori ini
cenderung memfokuskan analisis pada level individu dan mengabaikan faktor
kolektivisme.
|
||
Charles Horton
Cooley
|
Sesuatu yang
mempunyai arti penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Perasaan-perasaan
individual , sentimen,dan ide-ide merupakan faktor yang mendorong manusia
untuk berinisiatif atau mengakhiri tindakannya terhadap orang lain.
|
|||||||||
Talcott Parson
|
Teori perilaku
mengabaikan sifat kemanusiaan manusia dan subyektivitas tindakan manusia.
Sebaliknya, teori aksi sangat memperhatikan sifat kemanusiaan manusia dan
subyektivitas tindakan manusia.
|
|||||||||
Roscoe Hinkle
|
Tindakan
manusia muncul dari kesadarannya sendiri sebagai subyek, dan dari situasi
eksternal dalam posisinya sebagai obyek. Sebagai subyek, manusia bertindak
atau berperilaku tertentu dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu.
|
|||||||||
Teori
Interaksionisme Simbolik
|
John Dewey
kemudian dikembangkan oleh beberapa tokoh sosiolog Amerika seperti William
Isaac Thomas, George Herbert Mead, Herbert Blumer, Robert E. Park, William
James, Ernest Burgess, James Mark Baldwin, Manfred Khun dan Kimball Young.
|
Prinsip
dasar dari teori ini yaitu, (a) manusia pada dasarnya memiliki kemampuan
berpikir, (b) kemampuan berpikir ini kemudian dibentuk melalui interaksi
sosial, (c) individu dalam setiap interaksi dengan orang lain mempelajari
makna dan simbol yang memungkinkan mereka menggunakan kemampuan berpikirnya,
(d) setiap individu dapat memodifikasi makna dan simbol yang mereka gunakan
dalam tindakan dan interaksi berdasarkan tafsir mereka atas situasi yang ada,
(e) setiap individu dapat menentukan tindakan apa yang dilakukan setelah
individu tersebut menafsirkan situasi, (f) dari interaksi ini kemudian
individu tersebut menciptakan kelompok dan masyarakat.
|
Teori ini
menekankan bahwa stimuli tidak secara langsung atau sendirirnya menimbulkan
respon. Dengan kata lain, respon bukan
merupakan hasil langsung dari stimuli yang berasal dari di luar diri manusia.
|
Mengabaikan
pembahasan pada struktur sosial makro, seperti nilai-nilai, norma sosial,
hukum, serta institusi sosial dan terlalu fokus pada pembahasan interaksi sosial
mikro, yaitu hubungan antar pribadi.
|
||||||
Teori
Fenomenologi
|
Alfred
Schultz
|
Tindakan
manusia menjadi suatu hubungan sosial bila manusia memberikan arti atau makna
tertentu terhadap tindakannya itu, dan manusia lain memahami pula tindakannya
itu sebagai sesuatu yang penuh arti. Dengan kata lain, teori ini berpendapat
bahwa manusia atau individu bisa menciptakan dunia sosialnya sendiri dengan
memberikan arti kepada perbuatan-perbuatannya itu.
|
Pemahaman
langsung tentang pengalaman dan kesadaran yang dilalui oleh orang pertama
yang didasari oleh faktor kesadaran dan pengalamanyayang ada didalamnya,
dengan fenomenologi kita dapat mempelajari bentuk pengalaman dari sudut
pandang orang yang mengalami sendiri.
Teori ini
berbeda dari teori yang lain karena perhatiannya yang lebih besar kepada
kehidupan sehari-hari yang diterimanya selalu benar.
Dunia yang
benar adanya itu dapat dipelajari.
|
Kesadaran
manusia yang sangat terbatas dan bias seringkali kita tidak dapat menyadari
benar dengan apayang dilakukan atau katakan.
Teori ini
menggunakkan metode observasi. Orang takkan dapat mempelajari proses berpikir
aktor hanya dengan mengamati proses interaksi secara selintas.
|
||||||
3.
|
Paradigma Perilaku Sosial
|
B. F. Skinner
|
Tingkah
laku seorang individu mempunyai hubungan dengan lingkungan yang
mempengaruhinya dalam bertingkah laku. Tingkah laku manusia atau individu di
sini lebih ditentukan oleh sesuatu diluar dirinya seperti norma-norma,
nilai-nilai atau struktur sosialnya. Jadi dalam hal ini individu kurang
sekali memiliki kebebasan.
|
Teori
Behavioral Sociology
|
George
C. Homan
|
Inti
fokus analisis teori ini pada hubungan kausal atas perilaku individu. Teori
ini menekankan adanya hubungan
historis antara akibat tingkah laku yang terjadi dalam lingkungan individu
dengan tingkah laku yang terjadi sekarang. Akibat dari tingkah laku yang
terjadi di masa lalu apakah mempengaruhi tingkah laku yang terjadi di masa
sekarang.
|
Teori ini
selain disukai banyak sosiolog juga merupakan perspektif utama sosiologi
kontemporer.
Teori ini
merupakan implementasi dari perpaduan obyek kajian psikologi perilaku ke
dalam sosiologi.
|
Teori ini
cenderung memfokuskan analisis pada level individu dan mengabaikan faktor
kolektivisme.
|
||
Teori Exchange
|
George
C. Homan
|
Secara
garis besar Homan menyusun lima proposisi dari teori ini yaitu,
Semakin
sering individu melakukan suatu tindakan tertentu yang dinilainya membawa
keuntungan atau manfaat, maka semakin sering individu tersebut akan melakukan
tindakan yang sama.
Jika
di masa lalu ada stimulus yang di mana tindakan individu tersebut memperoleh
ganjaran (positif), maka semakin besar kemungkinan orang itu melakukan
tindakan serupa.
Semakin
tinggi apresiasi yang diberikan atas suatu tindakan individu, maka akan
semakin sering individu melakukan tindakan tersebut.
Semakin
sering seseorang menerima satu ganjaran dalam waktu yang berdekatan, maka
semakin kurang bernilai ganjaran tersebut. Dalam hal ini unsur waktu
memainkan peranan penting.
Bila
tindakan seseorang tidak memperoleh ganjaran yang diharapkan atau menerima
hukuman, maka akan timbul perasaan emosi atau kecewa dalam diri individu
tersebut. Sebaliknya bila seseorang menerima ganjaran yang lebih besar dari
apa yang dia harapkan, maka dia akan merasa senang dan lebih besar
kemungkinan dia akan terus melakukan perilaku tersebut.
|
Teori ini dapat
digunakan untuk mempelajari interaksi di spektrum yang luas dari hubungan
yang romantis untuk hubungan kerja dalam organisasi. Pertama dijelaskan oleh
Homans pada tahun 1958, itu tetap merupakan teori yang relevan yang terus
menghasilkan penelitian baru.
|
Teori ini
melihat interaksi manusia hanya sebagai proses rasional, dengan fokuspada
formula ekonomi. Pada kritikus berpendapat bahwa karena pertukaran sosial
berfokus pada hadiah untuk biaya keseimbangan itu tidak dapat menjelaskan
alasan lain di balik bursa tertentu. Beberapa juga tantangan apakah manusia
benar-benar mangambil waktu untuk berpikir tentang imbalan dan biaya saat
memilki dan pertukaran atau membentuk hukum (Turner & West, 2007)
|
Thursday, 24 November 2016
Paradigma Sosiologi (Substansi, Teori, Kelebihan dan Kelemahan Teori)
Saturday, 10 September 2016
Laporan Perjalanan Wisata
Nama tempat wisata :
Taman Rekreasi Boneana Kupang, NTT
Hari, tanggal
: Minggu, 01 Maret 2015
Pelapor : Yoseph Benyamin Gai (Mahasiswa Pend.
Sejarah Undana Kupang)
Lokasi tempat wisata:
Kampung Boneana, Kupang Barat
Ø Sejarah Terbentuknya
Taman Rekreasi Boneana

Taman ini didirikan tahun 2012 dan baru difungsikan
sekitar Januari 2013. Taman ini dilengkapi berbagai sarana dan prasarana yang
cukup untuk memuaskan para pengunjung. Menurut pemilik tanah Ferdi Kana Lo
taman ini akan dikembangkan lagi tempat wisata semacam waterboom dan kedepannya
diharapkan akan menjadi salah satu alternatif wisatawan lokal maupun non lokal
untuk berkunjung ke Kupang Barat.
Ø Lokasi Taman Rekreasi
Boneana
Taman ini terletak di kampung Boneana, Kupang Barat dengan
luas kira-kira 10 hektare. Bagi yang sudah pernah ke Kupang Barat, pasti tahu
jalan menuju ke taman tersebut, yakni melewati jalur ke arah Baktate, searah
juga bila hendak menuju ke Pantai Air Cina dan Pantai Tablolong.
Ø Manajemen Tempat Wisata


Tampak yang menarik di Boneana yaitu ada perkebunan
Mangga, Nangka dan buah-buah lainya di samping atas kolam area pemancingan dan
beberapa area lahan perkebunan yang entah apa rencananya akan dikembangkan
sesuai dengan rencana investor yang bersangkutan. Masih belum terlalu menarik
namun semoga kunjungan-kunjungan berikutnya bisa ada perubahan yang lebih baik
lagi.
Restorasi Meiji
MAKALAH
RESTORASI
MEIJI
(Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sejarah Asia Timur)
![]() |
OLEH:
1.
YOSEPH
B. GAI (1401090028)
JURUSAN PENDIDIKAN
SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA
CENDANA
KUPANG
2015
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................ ii
DAFTAR
ISI.......................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah......................................................................... 1
C.
Tujuan
Penulisan........................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Jalannya Restorasi Meiji............................................................... 2
a). Akibat
Pembukaan Jepang bagi Bangsa Asing................... 2
b). Restorasi
Meiji.................................................................... 2
B.
Modernisasi Jepang akibat dari Restorasi Meiji........................... 3
a). Pemerintahan....................................................................... 4
b). Militer.................................................................................. 4
c). Industri................................................................................ 6
d). Pendidikan.......................................................................... 6
e). Sosial
Budaya...................................................................... 6
BAB
III PENUTUP
B. Saran............................................................................................. 7
DAFTAR
PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas
rahmat Allah SWT karena atas rahmat-Nya semata, penulisan makalah dengan judul
“Restorasi Meiji” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah dengan judul
“Restorasi Meiji” bertujuan memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sejarah Asia
Timur, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semester
Genap Tahun Akademik 2015/2016.
Dengan terselesaikannya penulisan
makalah ini penulis menyampaikan terima kasih kapada semua pihak yang
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga mohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat kesalahan dalam penulisannya. Kami selaku
penulis juga berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak terutama
Civitas Akademika di Universitas Nusa Cendana.
Kupang,
16 September 2015
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sepanjang
sejarah, kekaisaran Jepang beberapa kali mengalami masa pasang surut. Dua
periode penting tersebut adalah masa Kaisar Meiji (1868-1912) dan Kaisar
Hirohito (1926-1989). Pada zaman Meiji, Jepang melakukan reformasi yang
kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji.
Restorasi
Meiji dikenal juga dengan sebutan Meiji Ishin, Revolusi, atau Pembaruan, adalah
rangkaian kejadian yang menyebabkan perubahan pada struktur politik dan sosial
Jepang. Restorasi Meiji terjadi pada tahun 1866 sampai 1869, tiga tahun yang
mencakup akhir zaman Edo dan awal zaman Meiji. Sebelum 1853 Jepang betul–betul
merupakan negara yang sangat tertutup dan diperintah dengan cara yang sangat
feodalistik. Dorongan modernisasi Jepang berawal dari hadirnya angkatan laut
Amerika dibawah pimpinan Laksamana Perry. Beliau minta pintu gerbang Jepang
dibuka dan minta berunding dengan tujuan agar Jepang membuka diri terhadap
pihak asing, berdagang dan membolehkan kapal asing merapat di pelabuhan Jepang.
Mulai
saat itulah bangsa Jepang terbuka matanya bahwa ada kekuatan-kekuatan besar
diluar mereka. Semangat Bushido para samurai dengan pedang-pedangnya ditantang
untuk mampu melawan kekuatan Amerika, orang kulit putih, orang Barat (sekalipun
orang Amerika itu datangnya dari Timur). Sejak saat itu mereka berpikir untuk
menjadi sekurang-kurangnya sama kuatnya dengan orang asing.
Berdasarkan
latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai
latar belakang bangkitnya perekonomian Jepang pada zaman Meiji sehingga bisa
menjadi negara yang maju setara dengan negara Barat.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Jalannya Restorasi Meiji?
2. Bagaimanakah
Modernisasi Jepang Akibat dari Restorasi Meiji?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui Jalannya Restorasi Meiji.
2. Untuk
mengetahui Modernisasi Jepang Akibat dari Restorasi Meiji.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Jalannya
Restorasi Meiji
a)
Akibat
Pembukaan Jepang bagi Bangsa Asing
Pembukaan
Jepang bagi bangsa asing ini telah membawa akibat yang signifikan bagi bangsa
Jepang terutama kekuasaan shogun, sebab pembukaan wilayah itu menimbulkan
munculnya perasaan anti-Shogun, Shogun dianggap lemah dan menjual tanah airnya
kepada bangsa Asing, di samping itu gerakan pro-Tenno juga semakin kuat di mana
Komei Tenno yang menolak untuk menandatangani perjanjian shimoda dianggap
sebagai orang kuat dan Shogun harus mengembalikan kekuasaannya kepada Tenno.
Kekacauan
itu ditambah dengan adanya pemberontakan Satsuma dan Chosu 1863. Keluarga Satsuma
dan Chosu merupakan keluarga yang anti Shogun. Tindakan pembukaan Jepang
dianggap sebagai sebuah penghinaan, oleh karena itu mereka membunuh
bangsa-bangsa Asing dan menyerang angakatan laut Amerika di Pelabuhan
Shimonoseki. Dalam serangan balasan yang dilakukan Amerika, Inggris, Perancis
dan Belanda, Satsuma dan Chosu akhirnya menyerah.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Satsuma.)
b)
Restorasi
Meiji
Masa-masa menjelang
peralihan kekuasaan tersebut telah menimbulkan ketegangan tersendiri di Jepang
yaitu antara Tenno yang didukung Satsuma dan Shogun, bangsa asing (Inggris,
Perancis) berusaha ikut campur tangan untuk melemahkan Jepang dengan
mengobarkan perang saudara. Inggris ingin mendukung Tenno dan Perancis Shogun.
Tetapi baik Tenno maupun shogun menolaknya. “tidak akan ada perang saudara di
Nippon” kata Yoshinobu dengan tegas.
Setelah Shogun Tokugawa
terakhir menyerahkan kekuasaannya kepada Kaisar Meiji pada 1867, maka
berakhirlah kekuasaan Bakufu di bawah Tokugawa, yang berlangsung selama 264
tahun, (1603-1867) dan berakhir pula kekuasaan militer yang telah berlangsung
lebih kurang 650 tahun (I Ketut Suradjaja, 1984: 21). Meizi Tenno (Matsuhito
1867-1912 pada waktu itu baru berusia 14 tahun) akhirnya memegang tampuk
pemerintahan Jepang dan membuka zaman baru yang gemilang bagi Jepang.
Peristiwa di atas
dikenal dengan sebutan “Restorasi Meiji”. Tenno memakai sebutan nama masa
pemerintahan Meiji. Meiji sendiri diartikan yang berfikiran cerah dan
fikirannnya diterangi. Langkah awal yang dilakukan Tenno yang baru ialah
memindahkan ibukota dari Kyoto ke Tokyo (1869), dimana berdasarkan dari ajaran
Shintoisme diciptakan bendera kebangsaan Jepang yang diberi nama Hinomaru
didasarkan atas Ameterasu sebagai dewa matahari dan lagu kebangsaan kimigayo berdasar
atas keabadian Tenno sebagai dewa. Shintoisme sendiri akhirnya diresmikan
sebagai agama Negara. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kekokohan
kebangsaan Jepang yang akan dijadikan dasar modernisasi Jepang. Pada tanggal 6
April 1868 Tenno mengeluarkan proklamasinya yang terkenal yaitu:
1. Akan
dibentuk parlemen.
2. Harus
bersatu untuk mencapai kesejahteraan bangsa.
3. Semua
jabatan terbuka untuk semua orang.
4. Adat-istiadat
kolot yang menghalang-halangi kemajuan harus dihapuskan.
5. Mendapatkan
ilmu pengetahuan sebanyak mungkin untuk pembangunan Negara (Soebantardjo, 1958:
10).
B.
Modernisasi
Jepang Akibat dari Restorasi Meiji
Restorasi Meiji ini
dibarengi degan re-organisasi dalam pemerintahan dan pembaharuan-pembaharuan
dalam bidang sosial ekonomi kebudayaan militer pendidikan. Restorasi Meiji
inilah sebagai katalis dalam kemajuan Jepang menuju negara industri maju.
Keberhasilan Restorasi Meiji ini diakui dunia tidak ada bandingannya di seluruh
dunia. Dalam jangka waktu hanya sekitar 30 tahunan telah berhasil membawa
Jepang dari negara terisolasi, terbelakang dan tradisional menjadi negara maju
yang kompetitif dengan negara-negara barat.
Restorasi Meiji ini
juga telah melahirkan tokoh-tokoh yang amat berpengaruh bagi kemajuan Jepang
seperti Fukuzawa Yukichi tokoh modernisasi pendidikan Jepang, Dalam era
Restorasi Meiji ini ia mampu memberi pengaruh yang amat besar, yang hingga kini
mampu menggerakkan masyarakat Jepang untuk mencari ilmu dan terus belajar. Restorasi Meiji
mengakselerasi industrialisasi di
Jepang yang dijadikan modal untuk kebangkitan Jepang sebagai kekuatan militer
pada tahun 1905 di bawah slogan "Negara Makmur, Militer Kuat" (fukoku kyōhei?)
Pemerintah Oligarki
Meiji yang bertindak atas nama kekuasaan kaisar memperkenalkan upaya-upaya
mengonsolidasi kekuasaan untuk menghadapi sisa-sisa pemerintahan zaman Edo,
keshogunan, daimyo,
dan kelas samurai.
Pada tahun 1868, semua
tanah feodal milik Keshogunan Tokugawa disita dan dialihkan di bawah
"kendali kekaisaran". Tindakan ini sekaligus menempatkan mereka di
bawah kekuasaan pemerintahan baru Meiji. Pada tahun 1869, daimyo Domain
Tosa, Domain Hizen, Domain
Satsuma, dan Domain Chōshū yang
telah berjasa melawan kekuasaan keshogunan, dibujuk untuk mau "mengembalikan
domain mereka kepada kaisar." Daimyo lainnya juga selanjutnya
diperintahkan untuk melakukan hal yang sama. Dengan adanya penghapusan wilayah
domain, maka untuk pertama kalinya tercipta pemerintahan Jepang yang terpusat
dan berkuasa di semua wilayah negeri.
Pada tahun 1871, semua
daimyo dan mantan daimyo dipanggil untuk menghadap kaisar untuk menerima
perintah pengembalian semua domain kepada kaisar.
Sekitar 300 domain (han) diubah bentuknya menjadi prefektur yang
dipimpin oleh gubernur yang ditunjuk oleh negara. Pada tahun 1888, beberapa
prefektur telah berhasil dilebur menjadi satu sehingga jumlah prefektur menciut
menjadi 75 prefektur. Kepada mantan daimyo, pemerintah berjanji untuk menggaji
mereka sebesar 1/10 dari pendapatan bekas wilayah mereka sebagai penghasilan
pribadi. Selanjutnya, utang-utang mereka berikut pembayaran gaji serta
tunjangan untuk samurai diambil alih oleh negara. (wikipedia.org/restorasi-meiji).
a)
Pemerintahan
1. Tenno
menjadi kepala negara (bersifat dewa abadi).
2. Dihapuskannya
sistem feodalisme.
3. Daimnyo-daimnyo
atau bangsawan dirubah kedudukannya dan dijadikan sebagai pegawai negeri dan
tanah-tanah yang mereka kuasai diserahkan kepada Tenno.
4. Pemerintahan
diatur secara barat dengan adanya kabinet dan parlemen.
5. Disahkannya
UUD pada tanggal 11 Februari 1890 oleh Tenno.
(Leo S. Agus,
2012: 124-125)
b)
Militer
Dalam
bidang militer pemerintahan yang baru membangun angkatan perangnya secara
modern, di mana angakatan darat dipegang oleh keluarga Chosu dan dibuat secara
Jerman, dan angkatan Laut dipegang oleh keluarga Satsuma dibentuk secara Inggris.
Disamping itu tiap-tiap warga negara yang berumur 20 tahun dikenakan wajib
militer dan setelah itu untuk praktek mereka dikirim ke daerah-daerah
perbatasan yang berbahaya. Kementerian pertahanan tidak bertanggung jawab
kepada parlemen, tetapi kepada Tennno dengan demikiankementerian pertahanan
sangat kuat kedudukannya dan akhirnya menjelma menjadi Gunbatsu (pemerintahan
dictator militer), Jepang pun memiliki angkatan pertahanan yang kuat karena
setengah dari anggaran belanja negara dipergunakan untuk militer.
Bersama
dengan modernisasi angkatan perang ini timbul kemabali apa yang dikenal sebagai
semangat Bushido sebagai dasar jiwa ketentaraan. Prajurit Jepang harus memegang
teguh ajaran Bushido artinya menginsafi kedudukannya masing-masing di dalam
hidup ini, mempertinggi derjat dan kecakapan diri, melatih dirinya lahir batin
untuk menyempurnakan kecakapannya dalam ketentaraan, memegang teguh disiplin,
menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan tanah air sampai titik darah yang
terakhir. Mati untuk tenno adalah bentuk mati yang sempurna dan termulia.
Bushido inilah yang memberi kekuatan lahir batin kepada tentara Jepang. Akibat
dari modernisasi militer ini maka secara otomatis golongan Samurai dihapuskan
dan ini menyebabkan timbulnya pemberontakan yaitu pemberontakan Satsuma.
Pemberontakan
Satsuma (Seinan Senso, Perang Barat Daya) adalah pemberontakan klan samurai
Satsuma yang dipimpin Saigo Takamori terhadap Tentara Kekaisaran Jepang, yang
berlangsung 11 bulan di awal era Meiji, dimulai pada tahun 1877. Perang saudara
ini merupakan perang saudara terakhir dan terbesar di Jepang. Perang terjadi di
Kyushu, tepatnya di tempat yang sekarang bernama Prefektur Kumamoto, Prefektur
Miyazaki, Prefektur Oita, Prefektur Kagoshima.
Pemberontakan
Satsuma disebabkan oleh adanya perubahan sistem pada pemerintahan, yang
menyebabkan kekecewaan para samurai. Modernisasi Jepang telah menyebabkan
hilangnya kekuasaan samurai dan penghancuran sistem tradisional. Peraturan
Penghapusan Pedang Haito-rei yang melarang samurai membawa katana juga
merupakan salah satu penyebab terjadinya pemberontakan ini.
Pemberontakan
ini dipimpin oleh Saigo Takamori, yang pada sepuluh tahun lalu memimpin pasukan
Jepang untuk mengalahkan samurai klan Tokugawa. Mulanya, Saigo setuju dengan
konsep Restorasi Meiji. Tapi, perlahan-lahan, ia jadi ikut membangkang, karena
Restorasi Meiji menghapus segala bentuk samurai dan atributnya. Slogan para
pemberontak adalah "Pemerintah Baru, Moralitas Tinggi" (Shinsei
Kotoku). Mereka tidak meninggalkan atribut Barat, seperti memakai meriam dan
senjata api. Saigo sebagai panglima perang juga memakai baju militer ala barat.
Barulah di saat stok senjata mereka habis, mereka memakai katana dan panah. (Leo S. Agus, 2012: 124-125)
Pertempuran
berlangsung selama enam minggu, dan Saigo Takamori hanya memiliki 300-400
prajurit yang tersisa. Pada pertempuran terakhir, yaitu pertempuran Shiroyama,
Saigo luka berat. Dalam keadaan hampir tertangkap pasukan pemerintah, Saigo
melakukan seppuku pada 24 September 1877. Peperangan ini menghabiskan dana
besar di pemerintah Jepang, sekaligus merupakan akhir dari kelas samurai di
Jepang. Sepuluh tahun kemudian, Kekaisaran Jepang meminta maaf dan memberikan
gelar kemuliaan kepada Saigo Takamori sebagai samurai yang terakhir. (Leo S. Agus, 2012: 124-125)
c)
Industri
Hal
ini ditempuh dengan melakukan modernisasi pada mesin-mesin produksi yang
dibutuhkan bagi modernisasi perusahaan the, sutera, pertanian dan kemudian
industri. Mesin-mesin tersebut diekspor secara besar-besaran dari Inggris,
berikut ahli-ahli tekniknya didatangkan dari luar negeri terutama Inggris untuk
mendirikan pabrik-pabrik, dok-dok dan pusat-pusat listrik. Dengan timbulnya
industri timbul juga golongan baru di Jepang yaitu kapitalis baru yang berkuasa
di bawah militer. (Leo S. Agus,
2012: 124-125)
d)
Pendidikan
Restorasi
Meiji juga membawa perubahan pada bidang pendidikan, dimana anak-anak Jepang
mulai mendapatkan pendidikan secara barat hal yang tidak mungkin terjadi pada
masa Shogun. Dalam system baru ini tiap anak yang berumur 6 tahun sudah
dikenakan kewajiban belajar dan itu berlaku bagi semua penduduk. Untuk tiap 600
penduduk diadakan 1 sekolah rendah. Negara dibagi menjadi 8 daerah pendidikan,
tiap daerah diberi 32 buaj sekolah menengah dan 1 buah universitas.
Hal
yang terpenting adalah pengiriman pelajar-pelajar keluar negeri untuk
menyempurnakan ilmu pengetahuannya tenatang Barat. Sekembalinya ke Jepang
mereka ditugaskan dalam pembangunan dan modernisasi Negara. Hal ini sangat
berhasil karena dalam 50 tahun jepang sudah menjadi Negara modern. (Leo S. Agus, 2012: 124-125)
e)
Sosial
Budaya
Terjadinya perubahan sosial masyarakat Jepang pada masa pemerintahan Meiji
cukup merugikan beberapa golongan masyarakat yang terbentuk pada zaman feodal.
Salah satunya yaitu golongan samurai. Adanya perubahan sosial tersebut membuat
sebagian besar dari mereka terabaiakan pada awal pemerintahan Meiji. (Leo S. Agus, 2012: 124-125)
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Restorasi
Meiji yang terjadi di Jepang telah mengubah Jepang menjadi negara modern dan
imperialis, di mana pembangunan yang dilakukan pada akhirnya menjerumuskan
mereka kedalam Perang dunia II. Jepang yang tadinya merupakan masyarakat yang
kolot dan terisolir secara drastis berubah menjadi masyarakat yang modern.
Restorasi
Meiji ini tidak akan mampu berjalan jika tidak diimbangi dengan kemampuan dan
etos kerja yang baik dari masyarakatnya. Sebuah bangsa tidak akan bisa maju
jika tidak ada keinginan dari dalam bangsa itu untuk merubahnya. Satu hal yang
mesti kita ingat dari Restorasi Meiji adalah bahwa antara unsur-unsur baru dan
unsur-unsur tradisional semuanya berjalan secara bersama-sama. Jadi bisa kita
katakan meskipun Jepang mengalami perubahan di berbagai bidang dan sektor.
Nilai-nilai tradisi leluhurnya tetap terjaga dengan baik hingga sekarang. Ini
memberikan pelajaran bagi kita bahwa modernisasi bukan berarti merubah pola
hidup dan tradisi lama leluhur yang positif dengan budaya barat.
B.
Saran
Penulis menyarankan kepada setiap pembaca agar dapat
mencari referensi lain untuk menambah wawasan pembaca tentang sejarah Asia
Timur. Semoga dengan kehadiran makalah ini membangkitkan motivasi kita untuk
membangun bangsa dan negara kita agar lebih maju di segala bidang seperti
halnya yang terjadi di Jepang mulai saat terjadinya restorasi meiji.
DAFTAR
PUSTAKA
Agung
S., Leo.2012. Sejarah Asia Timur 1.Yogyakarta:Ombak
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberontakan_Satsuma.
http://www.freelists.org/archives/nasional_list/12-2005/msg00076.html.
Subscribe to:
Posts (Atom)